Rabu, 27 April 2011

PNGERTIAN PENYAKIT HERPES

  1. Penyakit herpes atau yang paling dikenal masyarakat dengan penyakit cacar adalah radang kulit dengan tanda-tanda gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok pada permukaan kulit.
Penyakit Herpes ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
  1. Herpes Genetalis
  2. Herpes Zoster
Herpes Genetalis terjadi karena infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian vagina, penis, pintu dubur/anus, pantat dan pangkal paha/selangkangan. Penyebabnya adalah virus herpes simplex (VHS),  Sedangkan Herpes Zoster adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

  • Penularan Penyakit Herpes

Penularan  penyakit herpes bisa saja melalui : bersin, batuk, pakaian yang terkena gelembung yang pecah (cairan yang kena pakaian). Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui hubungan  sex

  • Gejala Penyakit Herpes
Secara umum tanda maupungejala penyakit herpes ini adalah : demam, menggigil, sesak napas, nyeri persendian, ada bintik merah pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair, disamping itu ada kalanya disertai sakit perut.

  • Pengobatan Penyakit Herpes
Yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan agar tidak pecah supaya tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman yang lain, yaitu dengan cara  pemberian bedak talk yang membantu melicinkan kulit.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit herpes ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet  sebagai antiviral yang bertujuan untuk mengurangi demam dan nyeri.
Untuk penanganan yang lebih serius adalah dengan pengobatan terapy infus Acyclovir.
Untuk  pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster.

Selasa, 26 April 2011

PENGERTIAN BIAYA BANK



















AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA PENDAPATAN BANK


AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA
PENDAPATAN BANK

Jenis-Jenis Pendapatan Bank diantaranya :
          Pendapatan Operasional
v   Pendapatan bunga debitur
v   Pendapatan komisi dan provisi
v   Pendapatan atas transaksi valuta asing
v   Pendapatan Operasional lain ( mis. Deviden, L/R penjualan surat berharga)

          Pendapatan Non Operasional
v  Pendapatan dari penjualan aktiva tetap
v  Pendapatan dari penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank

          Pendapatan Luar Biasa
     Pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi

Pengakuan dan Akuntansi Pendapatan Bank


Pengakuan pendapatan bank pada dasarnya adalah secara acrual basis kecuali untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing loans diakui secara cash basis

Akuntansi Pendapatan Bank


Pendapatan bunga debitur performing ( acrual basis)

D : Pendapatan bunga debitur yang masih harus diterima Rp xx
K : Pendapatan bunga debitur      Rp xx



Pada saat menerima bunga :

D : Kas                                                                                   Rp xx

K : Pendapatan bunga debitur yang masih harus diterima        Rp xx

Pendapatan bunga debitur non performing (Cash Basis)


D : Rekening administratif Rup – tunggakan bunga                   Rp xx

Pada saat menerima hasil bunga:

D : Kas                                                                                   Rp xx

K : Pendapatan bunga debitur                                            Rp xx
     
Provisi dan Komisi
Provisi dan komisi diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasikan secara sistematis selama jangka waktu komitmen kredit.

Jika komitmen diselesaikan sebelum jangka waktunya maka sisa komisi dan provisi diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian komitmen tersebut.

Jurnal:
Saat persetujuan kredit:
D : Kas                                            Rp xx
K : Provisi Kredit diterima dimuka                   Rp xx
Saat amortisasi:
D : Provisi kredit diterima dimuka                    Rp xx
K : Pendapatan provisi kredit                          Rp xx

Pendapatan atas transaksi valas
Pendapatan atas transaksi valas lazimnya berasal dari selisih kurs. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi valas harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan.

Minggu, 24 April 2011

PENGERTIAN MODAL VENTURA

PERUSAHAAN MODAL VENTURA

I. Pengertian
Modal ventura adalah merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan
berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan
usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu.
Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara
tunai yang ditukan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha.
Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi namun
memberikan imbal hasil yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa
asing disebut venture capitalist (VC), adalah seorang investor yang berinvestasi
pada perusahaan modal ventura.
Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang
tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki
resiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan
terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi
modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan
teknikal. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor
yang mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang
melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi
tersebut.
Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan
terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memilkii suatu
riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu
pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya
memiliki hak suara sebagai penentu arah kebijakan perusahaan sesuai dengan
jumlah saham yang dimilikinya.

II. Jenis Pembiayaan Modal Ventura
1. Equity Financing, merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal ini
perusahaan modal ventura melakukan penyertaan secara langsung pada
perusahaan pasangan usaha dengan cara mengambil bagian dari jumlah
saham milik perusahaan pasangan usaha.
2. Semi Equity Financial, merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli
obligasi konversi yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.
3. Mendirikan perusahaan baru dalah hal ini perusahaan modal ventura
bersama-sama dengan perusahaan pasangan usahamendirikan usaha yang
baru sama sekali.
4. Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecil
yang belum memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutup
kemungkinan dengan yang berbadan hukum PT, apabila kedua pihak saling
menginginkannya.

III. Sumber-Sumber Dana Modal Ventura
Dalam melakukan penyertaan modal diberbagai bidang usaha, perusahaan
modal ventura harus memiliki dana yang cukup yang dapat diperoleh dari
berbagai sumber dana yang dapat dipilih sebagai berikut :

1. Dari dalam perusahaan sendiri :
- Setoran modal dari pemegang saham
- Cadangan laba yang belum terpakai
- Laba yang ditahan

2. dari luar perusahaan :
- Investor baik perorangan atau industri
- Pinjaman dari Lembaga Perbankan
- Pinjaman dari Lembaga Asuransi
- Pinjaman dari Dana Pensiun

IV. Dasar Hukum Pembiayaan Modal Ventura di Indonesia
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) yang sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank
Indonesia (17,8%) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1973 tentang Penyertaan Modal Negara.
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan"
nusantara. Ketika pada tahun 1973 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha
Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha ke seluruh provinsi, membentuk
Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah
(UKM) untuk dibiayai.
Pengaturan kegiatan Modal Ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.13/ Tanggal 20 Desember 1988 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995 tanggal 3 Oktober 1995 tentang
Pendirian dan Pemberian Modal Ventura.
Perusahaan modal ventura dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis
yang diperlukan calon pengusaha maupun usaha yang sudah berjalan guna:

1. Pengembangan suatu penemuan baru.
2. Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami
kesulitan dana.
3. Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan.
4. Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
5. Pengembangan projek penelitian dan rekayasa.
6. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik
dari dalam maupun luar negeri.
7. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan

PENGERTIAN AKUNTANSI PENDAPATA DAN BIAYA BANK


Akuntansi Pendapatan dan Biaya Bank
AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA PENDAPATAN BANK



A. AKUNTANSI PENDAPATAN

1. Pengertian

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999:233) dalam buku Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Sedangkan menurut Accounting Principle Board dikutip oleh Theodorus Tuanakotta (1984:153) dalam buku Teori Akuntansi pengertian pendapatan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset kedalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.

Selain itu menurut Commite On Accounting Concept and Standart dari AAA dikutip oleh Theodorus Tuonakotta (1984:144) dalam buku teori Akuntansi memberikan definisi pendapatan adalah” Pernyataan moneter mengenai barang dan jasa yang ditransfer perusahaan kepada langganan-langganannya dalam jangka waktu tertentu”.

Paton dan Littleton mengemukakan bahwa pengertian pendapatan dapat ditinjau dari aspek fisik dan moneter. Hal ini juga dikemukakan Suwardjono (1984:167) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek moneter memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.

2. Pengukuran Pendapatan

Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.

Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

Jenis-Jenis Pendapatan Bank diantaranya :

* Pendapatan Operasional

v Pendapatan bunga debitur

Pendapatan bunga dari aktiva produktif non-perfoming, tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan sejak aktiva tersebut dinyatakan non-performing. Dengan demikian, bank tidak perlu melakukan penyesesuaian terhadap pendapatan bunga yang telah diakui sebelum aktiva produktif tersebut dinyatakan non-performing. Bunga dari aktiva non-performing yang tidak diakui sebagai pendapatan akan dicatat dalam rekening administrative karena merupakan peristiwa kontijensi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam hal terjadi pelunasan yang berkaitan dengan aktiva produktif non-performing, pelunasan tunggakan bunga tersebut terlebih dahulu diperlukan sebagai pelunasan tunggakan pokoknya.

Sebagai contoh, apabila pendapatan bunga debitur performing selama bulan Juli dihitung sebesar Rp. 100 juta, sedangkan debitur non-performing sebesar Rp. 23 Juta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Accrual Basis.

D: Pendapatan Debitur YMH Diterima………………………Rp. 100.000.000K: Pendapatan Bunga Debitur……………………………….Rp. 100.000.000

Pada saat menerima hasil bunga akan dibukukan dengan ayat jurnal berikut ini :
D: Kas…………………………………………………………Rp. 100.000.000K: Bunga Debitur YMH Diterima..………………………….Rp. 100.000.000
D: Rekening Administrasi Rupiah – Tunggakan Bunga..……Rp. 23.000.000

Cash Basis.

Pada saat menerima hasil bunga akan dibukukan dengan ayat jurnal berikut ini :

D: Kas…………………………………………………………Rp. 23.000.000K: Pendapatan Bunga Debitur……………………………….Rp. 23.000.000

v Pendapatan komisi dan provisi

Komisi merupakan pendapatan bank yang sedang digiatkan belakangan. Komisi ini merupakan beban yang diperhitungkan kepada para nasabah bank yang mempergunakan jasa bank. Komisi juga lazimnya dibukukan langsung sebagai pendapatan pada saat bank menjual jasa kepada para nasabahnya.

Provisi kredit merupakan sumber pendapatan bank yang akan diterima dan diakui sebagai pendapatan pada saat kredit disetujui oleh bank. Biasanya provisi kredit langsung dibayarkan oleh nasabah yang bersangkutan.

Komisi dan provisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan namun terkait dengan jangka waktu diperlukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistimatis selang jangka waktunya. Pendapatan atau beban komisi dan provisi tersebut disajikan sebagai bagian dari pendapatan dan beban operasional lainnya dalam tubuh laporan laba-rugi.

Sebagai contoh, Bank NAZAR menyetujui kredit untuk PT. ROZY sebesar RP. 200 Juta selama jangka waktu 5 tahun. Provisi kredit ditetapkan sebesar 0,6 persen dari pagu kredit. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:

D: Kas…………………………………………………………Rp. 1.200.000K: Provisi Kredit Diterima Dimuka………………………….Rp. 1.200.000

Transaksi ini berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan terikat dengan jangka waktu. Oleh sebab itu perlu dialokasikan setiap bulan selama lima tahun mendatang. Provisi kredit ini akan dialokasikan menjadi pendapatan dan akan disajikan dalam laporan laba-rugi bulanan. Alokasi pendapatan pada bulan pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Alokasi Bulan Pertama = 1/60 x Rp. 1.200.000 = Rp. 20.000

Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

D: Provisi Kredit Diterima Dimuka…..………………………Rp. 1.200.000K: Pendapatan Provisi Kredit…….………………………….Rp. 1.200.000

Jenis pendapatan komisi yang dapat diciptakan dalam bank banyak sekali, yang lazimnya berasal dari jasa yang ditawarkan.

B. BIAYA BANK

1. Pengertian

Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu.

Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.

2. Jenis – Jenis Biaya Bank

a. Biaya Operasional, terdiri dari :

* Biaya Bunga

Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.

* Biaya Valuta Asing

Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi.

* Biaya Overhead

Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan.

Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :

* Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
* Menjadi biaya pada periode terjadinya
* Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll.

b. Biaya Non Operasional

Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.